Minggu, 18 Oktober 2009

COMPLETE FEED

TEKNOLOGI PAKAN LENGKAP SOLUSI BAGI PERMASALAHAN PAKAN TERNAK DOMBA DAN KAMBING


Banyak calon peternak ataupun calon investor peternakan khususnya domba dan kambing yang mengurungkan niatnya ketika harus berhitung dengan permasalahan hijauan pakan ternak. Mereka menjadi ragu ketika harus menyediakan luasan lahan tertentu untuk menanam hijauan pakan ternak dengan segala permasalahan tata laksana pemeliharaannya. Bahkan di tingkat peternak kecilpun tidak jarang terjadi ketika musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual sebagian ternaknya untuk mengatasi terbatasnya hijauan yang tersedia. Akankah hal sepertiiniharusterjadiselamanya?

Jawabannya tentu tidak. Sebuah teknologi pengembangan peternakan domba dan kambing tanpa rumput sudah ditemukan. Menurut Ir. Didik Eko Wahyono pemilik formula pakan lengkap (complete feed) yang juga merupakan pengurus DPD HPDKI propinsi Jawa Timur, dengan menggunakan complete feed ternak domba dan kambing tidak perlu diberi hijauan lagi

Keunggulan Complete Feed

Disamping mengandung nutrisi yang seimbang, keunggulan complete feed dibanding bahan pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal ini dimungkinkan karena complete feed dibuat dari bahan baku limbah pertanian dan agroindustri ditambah perlakuan suplementasi bahan-bahan bernilai nutrisi tinggi. Keunggulan lainnya antara lain :
(1) hemat dalam penggunaan tenaga kerja (tenaga kerja 1 orang untuk 100-150 ekor).
(2) mudah diaplikasikan.
(3) waktu penggemukan relatif pendek (3-4 bulan).
(4) pertumbuhan bobot badan cukup tinggi (150-200 gr/ekor/hari.
(5) praktis dan ekonomis (1 ekor domba membutuhkan 1 kg/hari dan harga relatif murah Rp. 700,-/kg).

Karena keunggulannya tersebut penggunaan complete feed pada ternak domba setiap tahunnya terus meningkat. Memang diperlukan masa adaptasi untuk mengubah pakan ternak dari yang biasa diberikan ke pemberian complete feed. Untuk mempercepat proses adaptasi pakan, ternak dapat diberi jamu yang juga dibuat oleh Pak Didik. Menurutnya jamu ternak dibuat dari ekstrak bahan organik yaitu empon-empon melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme efektif.
Manfaat dari jamu ternak adalah untuk (1) mempercepat adaptasi ternak menggunakan pakan kering, (2) merangsang nafsu makan ternak dan meningkatkan efisiensi pencernaan, (3) meningkatkan kesehatan ternak dan (4) mengurangi bau kotoran ternak.

Proses Pembuatan

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan complete feed antara lain:
(1) sumber serat kasar (jerami kedelai, tongkol jagung, pucuk tebu dan lain-lain),
(2) sumber energi ( pollard, dedak padi, bungkil tapioka atau gamblong, tetes atau molasses dan lain-lain)
(3) sumber protein (bungkil kopra, bungkil sawit, bungkil miyak biji kapok atau klenteng, kulit kopi, kulit kakao dan lain-lain),
(4) sumber mineral (urea, tepung tulang, mineral mix, garam dapur dan lain-lain).

Pembuatan pakan lengkap dapat dilakukan melalui pengolahan dengan mesin-mesin skala kecil yang dilaksanakan pada tingkat kelompok tani, maupun mesin-mesin skala besar. Meskipun demikian, secara umum proses pengolahannya relatif sama. Pertama, siapkan bahan baku sumber serat sesuai formulasi di dekat pemasukan mesin. Selanjutnya, masukkan bahan baku secara bersamaan antara bahan yang mempunyai berat jenis rendah dan berat jenis tinggi, untuk mengefisienkan kapasitas proses produksi. Setelah semua sumber serat terproses dan masuk ke mesin mixer, tambahkan pakan starter langsung ke dalam mixer. Proses pencampuran pakan dalam mixer antara bahan sumber serat dan pakan starter cukup 10 menit, kemudian pakan lengkap siap untuk dikeluarkan dan dikemas. Berat setiap kemasan, dibuat sesuai kebutuhan antara 25 – 50 kg, dan pakan lengkap siap untuk diedarkan.

Analisa usaha

Dari hasil evaluasi di lapangan menunjukkan bahwa pendapatan bersih usaha penggemukan domba yang menggunakan complete feed lebih tinggi dari pada pendapatan bersih usaha penggemukan domba yang menggunakan pakan rumput dan konsentrat. Pendapatan bersih penggemukan domba dengan menggunakan complete feed dan yang menggunakan pakan rumput dan konsentrat, masing-masing adalah sebesar Rp. 152.700,- per ekor dan Rp 20.400,-
per ekor. Selamat mencoba, semoga berhasil.

Sumber : Pengamatan lapangan dan wawancara dengan Ir. Didik Eko Wahjon

UMB (Urea Molasses Blok) Permen Jilat Ternak
Ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) telah lama dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya telah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat desa. Memelihara ternak pada masyarakat daerah tertentu, menjadi kebanggaan dan merupakan “harta kekayaan”.
Kebutuhan ternak ruminansia akan pakan dapat dipenuhi dari pakan hijauan (rumput atau kacang-kacangan) sebagai pakan basal (utama) dan konsentrat sebagai pakan penguat. Kedua pakan tersebut belum menjamin terpenuhinya unsur-unsur mikro berupa mineral, vitamin dan asan amino tertentu terutama pada ternak yang dipelihara secara intensif.
Dalam rangka terus membina pengembangan ternak, maka perlu dikenalkan berbagai teknologi tepat guna kepada masyarakat. Salah satu teknologi dibidang pakan ternak adalah penggunaan urea molasis blok (UMB) sebagai pakan suplemen pada ternak ruminansia yang ditujukan untuk meningkatkan efiisensi pencernaan, sehingga akhirnya dapat meningkatkan produksi ternak.
Sampai saat ini, UMB telah terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas ternak potong maupun perah baik sapi, kerbau, domba maupun kambing.
PERALATAN DAN BAHAN
A. Peralatan yang diperlukan
• Timbangan
• Alat Pemanas
• Wadah pencampur dan pengaduk
• Alat pencetak (dapat dari bambu dan pipa paralon)
B. Bahan-bahan berupa :
• Molasis (tetes tebu atau gula jawa)
• Onggok (limbah dari pabrik tapioka)
• Dedak (halus atau kasar); lebih baik yang banyak menirnya
• Tepung kedelai (kedelai giling)
• Tepung daun singkong kering
• Polard (dedak gandum)
• Tepung tulang
• Laktat mineral (mineral untuk ternak)
• Kapur (injet)
• Garam dapur
• Pupuk urea atau ZA
• Bungkil biji kapuk
• Bungkil biji kedelai
• Bungkil kelapa
• Ataupun dapat ditambahakan bahan jamu seperti temu ireng, temu lawak, kunyit dan jahe dalam persentase yang kecil.
PEMBUATAN UMB
Pembuatan UMB dimulai dari pencampuran bahan, penga-dukan, pemanasan, percetakan sampai pengemasan. Rangkaian proses pembuatan UMB tergantung pada formula yang dipergunakan dan tujuan pemeliharaan ternak. Namun, secara garis besar proses pembuatan UMB dapat dibedakan menjadi tiga cara, yaitu secara dingin, hangat dan panas. Untuk itu, pada setiap formula diatas rekomendasi cara pembuatannya harus digunakan; akan tetapi pada kesempatan tersebut hanya diperkenalkan pembuatan secara panas.
Berikut ini cara pembuatan UMB secara umum :
• Bahan di timbang sesuai dengan komposisi yang diinginkan.
• Bahan yang berbentuk padat atau kering dicampur, dimulai dari yang jumlahnya paling sedikit, lalu ditambahkan ke bahan yang lebih besar sambil diaduk sampai rata.
• Setelah itu ditambahkan bahan yang cair sedikit demi sedikit sam-bil diaduk sehingga tidak terjadi gumpalan-gumpalan.
• Semua campuran tadi dipanaskan sambil terus diaduk sampai merata panasnya, lamanya pemanasan tergantung pada cara yang dipilih. Untuk cara dingin tidak dipanaskan, cara hangat dipa-naskan 3 – 4 menit dengan suhu tidak lebih dari 40 0C, sedangkan secara panas dipanaskan 20 menit dengan suhu 100-120 0C.
• Adonan UMB didinginkan dengan meletakan adonan pada suhu kamar.
• Hasil cetakan dikemas dengan plastik bening untuk memudahkan pengontrolan kualitas (mutu) UMB yang dihasilkan.
Pakan suplemen ini tahan sampia 3 – 6 bulan.
PEMBERIAN UMB PADA TERNAK
UMB diberiakan dengan cara diletakan di tabung bambu atau dikotak pakan. Pakna suplemen ini diberikan pada pagi hari, jumlah-nya disesuaikan dengan tingkat konsumsi yang dianjurkan pada setiap jenis ternak. Untuk ternak besar (sapi dan kerbau) mencapai 350 gram/ekor/hari; kambing dan domba sebesar 120 gram/ekor/hari.
UMB YANG BAIK (BERMUTU)
BERMUTU TIDAK BERMUTU
Warna : Coklat matang
Bau : Aroma khas molasis (tetes)
Rasa : Asam, manis dan gurih
Nilai pH : 3,5 – 4,2
Tekstur : Padat, kenyal, kesat dan tidak berlendir
Belang berbintik putih
Busuk tengik
Sangat asam
Lebih dari 4,2
Bergumpal, pecah, basah dan berlendir

http://insidewinme.blogspot.com/
Amonisasi Jerami Padi Untuk Pakan
Keluaran

Jerami padi dengan kecernaan lebih baik

Bahan dan Alat
Bahan : jerami padi, urea, molases
Alat : timbangan, plastik, ember, skop, cangkul, sendok dan alat penyiram

Pedoman Teknis
Perlakuan amonisi jerami padi :
• 4 kg urea
• 100 kg bahan kering jerami padi

Cara perlakuan :
• Urea (4 kg) dicampur dengan air 100 liter
• Kemudian jerami padi disiram air larutan urea hingga merata lapis perlapis
• Kemudian tutup dengan plastik, hingga kedap udara
• Diamkan selama 1-2 minggu untuk proses amonisi

Proses amonisi dapat dilakukan di dalam tempat khusus misalnya drum bekas atau di tempat lainnya, yang ditutup dengan plastik kedap udara.
Proses amonisi bila sempurna ditandai tekstur jerami relatif lebih mudah putus, berwarna kuning tua atau coklat dan bau monia। Untuk mengurangi bau amonia, jerami harus dianginkan selama 1-2 jam sebelum diberikan pada ternak। सुम्बर :deptan

2 komentar:

  1. P Didik, dimana saya bisa beli comfeed nya ? Wass Budi sarwono

    BalasHapus
  2. saya tertarik dengan complete feed, dimana alamat distributor untuk kota semarang,.

    BalasHapus